Konsep komputasi awan secara bertahap mulai memasuki kehidupan kita dalam beberapa tahun terakhir, khususnya dalam hal penyimpanan, game dan aplikasi web berkas, sedangkan Google sedang mencoba (gagal sejauh ini) dengan OS Chrome dan Chromebooks untuk menerapkan semua kegiatan kita di awan .Namun, isu komputasi awan, atau lebih tepatnya prospek sistem operasi berbasis cloud dan diakses oleh cara lainnya, sebagai peneliti di Universitas Tsignhua di Cina. Secara khusus, mereka menyarankan TransOS, sistem operasi yang bekerja sepenuhnya dalam awan dan didukung oleh platform apapun, dengan update otomatis, aplikasi berjalan dengan kebutuhan komputasi yang minimal, akses dari mana saja di dunia dan biaya menggunakan dipilih oleh konsumen.
Komputer pengguna akan membutuhkan hanya dua baris kode untuk memulai dan terhubung internet, untuk memasuki TransOS, yang seperti yang kita katakan disimpan dan dioperasikan dari server awan. Setelah Anda login dan masuk ke sistem operasi dengan data (username / password) kemudian melalui antarmuka intuitif untuk memilih tugas yang ingin dijalankan dan TransOS otomatis akan mendownload hanya kode membutuhkan mereka, tanpa overloading komputer atau koneksi dengan bahan limbah.
Idenya terdengar sangat ambisius, meskipun harus ditangani keamanan dan privasi (mungkin beberapa enkripsi), namun para peneliti optimis bahwa mereka bisa meraih tujuaan untuk membawa TransOS ke dalam perangkat portabel, sistem industri, instansi pemerintah, dll
written by : Nurul Iffakhatul
credit to :www.writehow.net,google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar